Aku termenung di ruang kosong
Sebuah ruang yang membawaku di kehidupan nyata
Sebuah ruang tempatku bernaung
Meratapi nasibku dengan segumpal luka yang ku bawa
Suara mencekam datang menghampiriku
Desah rayuan yang membuatku tak berdaya
Suara itu berasal dari kumbang-kumbang di pekarangan
Mengajakku untuk meniti kehidupan
Tetapi semua itu telah berakhir
Yang ada hanya suara ketakutan dariku
Ketakutan untuk melangkahkan kaki ke depan
Sangat jauh ku berjalan
Aku ingin pulang tetapi rasa itu menahanku
Ku tak tahu harus bagaimana
Kenangan masa lalu selalu membekas diingatanku
Tak pernah ada, tetapi nyata bagi hidupku
Selamanya....
puisi ini telah diikutsertakan dalam lomba cipta karya puisi komunitas laskar pujangga 2018
Suka dengan puisi seperti ini. Kakak tergabung di komunitas laskar pujanggan itu ya? Semangat kak.
BalasHapusKeren banget.. dulu aku suka bikin baca dan bikin puisi. Sekarang sisa bacanya aja, karena ga sempet bikin gegara ngurus anak ehehe
BalasHapusKok baca nya jadi sedih ya :(
BalasHapusBuat semua yang sedang merasa sedih semoga Allah mudahkan segala urusannya dan diberi hati yang lapang dengan kesabaran. aamiin
suka dengan kata kata di puisi ini , dapat feelnya. yang baca kalo lagi galau jd makin galau ..
BalasHapusSemangat kak! Semoga ini hanya puisi bukan dalam kenyataan yaa. Melupakan memang hal yang sulit dilakukan.
BalasHapusWah, jadi kangen bikin Puisi, biasanya inspirasi ny kalo kagi galau, sekarang mah jangan ampe galau2 lagi akhh, amit2, wkwkwk
BalasHapusPerasaan yang tertahan membuat sulit untuk dilupakan
BalasHapus