Jumat, 08 Februari 2019

9 Hari Yang Berharga

Percayalah kalian akan merasakan rindu yang amat sangat sepertiku, jika sejenak kau bisa melupakan masalah dunia...



Ini pengalaman yang luar biasa, bisa pergi ke Baitullah adalah impianku apalagi bisa bersama keluarga tercinta..Alhamdulillah semua tercapai..Satu pesanku jika ingin impian terpenuhi sejenak lupakan urusan dunia..Bermanja-manjalah dengan Rabb Yang Maha Penyayang.. Bertaubatlah dari maksiat2 yang pernah kita lakukan.

Aku sekarang tau kenapa semua orang yang pernah kesana selalu merindukan untuk kembali ke Baitullah..Karena disana kita benar2 menjalani kehidupan yang mendahulukan akhirat dibandingkan dunia...Contohnya saja, saat adzan berkumandang semua pedagang menutup rapat tokonya untuk berbondong2 memenuhi panggilan shalat. Mereka menempatkan urusan akhirat dihatinya, sedangkan dunia berada didalam genggaman tangannya... 


Cukup dengan mengingat Allah, melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya..Hati yg gelisah, terluka semua hilang terobati...
Kedamaian akan selalu hinggap dihati..Indahnya bukan main..
Situasi dan kondisi disana berbeda dengan di Indonesia..Jujur rasanya aku ingin tinggal disana..


Dan yang perlu diingat, saat manasik dulu aku terngiang2 dengan ungkapan: "Allah tidak memanggil orang yang mampu tetapi Allah memampukan orang yang terpanggil"
Itu benar sekali, betapa banyak orang yang terbatas rezekinya tetapi bisa berangkat ke tanah suci sedangkan orang yang berlimpah ruah rezekinya tetapi belum terpanggil untuk ke tanah suci...Allah Maha Adil

Hanya dengan kekuatan doa semua yang mustahil menjadi kenyataan~

Senin, 22 Oktober 2018

#Meratapi Kesedihan Yang Tak Berujung#

Aku termenung di ruang kosong
Sebuah ruang yang membawaku di kehidupan nyata
Sebuah ruang tempatku bernaung
Meratapi nasibku dengan segumpal luka yang ku bawa

Suara mencekam datang menghampiriku
Desah rayuan yang membuatku tak berdaya
Suara itu berasal dari kumbang-kumbang di pekarangan
Mengajakku untuk meniti kehidupan

Tetapi semua itu telah berakhir
Yang ada hanya suara ketakutan dariku
Ketakutan untuk melangkahkan kaki ke depan
Sangat jauh ku berjalan

Aku ingin pulang tetapi rasa itu menahanku
Ku tak tahu harus bagaimana
Kenangan masa lalu selalu membekas diingatanku
Tak pernah ada, tetapi nyata bagi hidupku
Selamanya....





puisi ini telah diikutsertakan dalam lomba cipta karya puisi komunitas laskar pujangga 2018

#Tentangmu#

Awalnya…
Kau adalah bagian hidupku
Kau adalah separuh jantungku
Kau adalah nafasku sebelum kau meninggalkanku

Kau adalah bunga-bunga perhatian
Yang tumbuh dari taman cinta
Kau adalah penghibur laraku
Laksana Pangeran penghibur hatiku
Yang telah datang di kehidupanku
Menawarkan cinta dan kasih sayangmu untukku

Tetapi kini…
Kau pergi jauh meninggalkanku
Setelahku mulai menyambut hatimu
Aku sedih, kecewa, terluka…
Dan kau tega merobek kehidupanku yang sepi

Aku kacau tanpa dirimu
Aku hampa tanpa cintamu
Kehidupan yang sesaat datang dan pergi
Aku tak sanggup lagi

Menjalani semua tanpa kasih sayangmu
Tanpa perhatianmu
Tanpa cintamu
Dan tanpa hadirnya dirimu di mimpiku

Ingin kulupakan semua walau ku tak bisa
Tak semudah membalikkan telapak tangan
Yang penuh kesedihan ini…

Kembalilah wahai sayangku
Aku takkan bisa hidup tanpamu
Meski harus terus menunggu mentari datang bersamamu
Hanya bersamamu...





puisi ini telah diikutsertakan dalam lomba cipta karya puisi komunitas laskar pujangga 2018

#Pria Bersorban#

Sejuknya hati memandang sosok
Seseorang dengan penampilan yang berbeda
Belum pernah ku temui atau ku dengar
Perangainya yang begitu gagah mempesona

Sorban yang Ia kenakan
Membuatnya terlihat perkasa
Siapakah Pria yang berada di hadapanku?
Tergambar jelas raut wajahnya

Tetapi waktu tak bisa menahannya
Bayangan yang perlahan menjauh
Membuatku semakin penasaran
Di setiap mimpi Ia datang
Tampak tersenyum indah menawan





puisi ini telah diikutsertakan dalam lomba cipta karya puisi komunitas laskar pujangga 2018

#Mantra Cinta#

Terpesona akan indahnya
Dirimu yang tak ternoda
Senyum manis itu membuatku tertipu
Tak berdaya di hadapanmu

Bertemu di taman cinta
Lihai matamu sungguh menggoda
Hingga di sudut itu aku berjumpa
Tak terasa waktu begitu lama
Terperanjak aku dibuatnya

Cupid, mantra apa yang kau beri
Sesosok ksatria berdiri
Di sampingku dengan gagah
Saling menatap dan terperangah
Dengan senyuman bibir yang merekah




puisi ini telah diikutsertakan dalam lomba cipta karya puisi komunitas laskar pujangga 2018