Rabu, 31 Agustus 2016

Gak Peduli Dengan Si Nomer Lima

Berawal dari gak cinta sama sekali, lama lama berujung perasaan yang gimana gitu. Fauzi itu orangnya baik, selalu nunjukin kasih sayangnya ke aku, dan yang paling aku suka dia selalu memperlakukanku seperti putri raja. Selama pacaran memang terpisah jarak tapi ketika hampir mendekati anniversary ke 1 thn dia dipindahtugaskan di luar kota. Semakin jauh aja jaraknya dan semakin aneh pula sikapnya. Belakangan aku selidiki ternyata dia gak pernah upload foto kebersamaan aku&Fauzi dan memang akhir-akhir ini dia berubah drastis. Seketika perasaan yang dulu mulai tumbuh kini hilang terbawa angin. 



Ketika aku tau dia mulai berpaling disitulah aku kenal dengan seorang cowok namanya Bari. Gak sengaja kenal sama dia, karena emang berawal dari salah sambung. Lama-lama sering smsan dan ketemuan. Ternyata rumahnya deket sama rumahku. Sempet aneh dan gak nyangka banget kok bisa salah sambung tau-tau deket sama rumahku. Karena saat itu aku mulai bete sama Fauzi, jadianlah aku sama Bari ini. Berawal dari ketemuan, main ke mall deket rumah, ngobrol-ngobrol dan dia nembak aku. Bari ini orangnya lumayan oke, badannya tegap, keker, lebih tinggi dari aku, anak kuliahan, dan paling suka pake headset. Ada suatu kejadian, ternyata pas aku cari tau identitasnya ternyata dia berbohong ngakunya kuliah di kampus A ternyata di kampus B. Lebih parahnya lagi, dia matre mentang-mentang udah jadi pacar aku terus dia seenaknya nyuruh-nyuruh aku. Sempet kesel, bete sama ini cowok. 




Ketika itu aku ganti nomer hp dan sampai detik ini tanpa ada keputusan untuk putus lalu aku lost contact dan gak peduli lagi sama ini cowok. Nah hal yang bikin aku agak gimana gitu sama Fauzi ini karena saat aku jalan sama Bari tiba-tiba dia sms aku hanya bilang “I love you”. Disitu aku langsung merinding sekujur tubuh rasanya.

Setelah kembali menjadi satu-satunya cewek yang masih menjalin cinta dengan Fauzi, aku mencoba untuk berubah mungkin ada beberapa sifat aku yang Fauzi gak suka. Tapi tetep aja selalu berantem. Dan mulai dari Fauzi yang gak pernah terbuka soal password sosial medianya sampai aku diem-diem cek facebooknya dia sering komen-komen sama cewek-cewek. Ya memang sih ada salah satu teman dekatnya Fauzi yang aku udah kenal banget, Revan namanya. Tapi tetep aku masih meragukan klo Fauzi akan bersekongkol dengan Revan klo akan merahasiakan semua yang Fauzi lakukan di belakang aku. Namanya juga temen pasti di belain. Oya ngomong-ngomong tentang Revan, sebelum kenal Fauzi..aku lebih dulu kenal Revan. karena saudara aku pastinya. Revan itu asik banget diajak ngobrol, curhat bareng, pokoknya beda banget sama cowo-cowok kebanyakan. Tapi mereka gak pernah ketemuan. 

Sampai aku kenal sama Fauzi pun. Aku baru ketemuan, disebuah taman yang kalo malem indah banget banyak lampu-lampu dan juga rame tempatnya. Hiburannya banyak pengemis dan pengamen yang nyari uang dikeramaian itu. Lucu deh, disela-sela asiknya mereka ngobrol ternyata Revan bawa susu kotak yang ada gambar sapinya itu lho. Sebenarnya itu susu kesukaanku dan ternyata Revan juga suka. Kebetulan yang aneh hehe. Mereka ngobrol sampai larut malam. Sebenernya yang aku cemasin sih bukannya takut diomelin orang tua tapi takut gak bisa pulang karena kendaraan ke arah pulang cuma satu-satunya. Yah setelah nunggu angkot tengah malam ditemenin si Revan jadi gak kerasa betenya. Ternyata ngobrol ditelpon, sms, dan ketemuan sama serunya. Dan semenjak kejadian itu, mereka punya kode buat nunjukin identitas yaitu dengan bilang “yang nyari angkot tengah malam”. Lucu ya, hehe. 




Akhirnya Revan tau aku udah jadian sama Fauzi dan mereka gak pernah kontekan lagi seperti dulu. Sampai suatu ketika aku gak ngehubungin Fauzi sampai berminggu-minggu lalu hal mendebarkan kembali lagi

----Bersambung------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar