Rabu, 31 Agustus 2016

Si Enam Yang Beda Paling Tersayang Namun Paling Menyakitkan



Ketika aku sedang lost contact dengan Fauzi, muncullah di akun facebooknya nama Delon. Ketika Dia lihat profil fotonya entah kenapa ini cowok menarik sekali. Lalu aku add dia, dan setelah di confirm tibalah sebuah percakapan orang pertama kenal. Basa-basi ini itu, dan obrolannya nyambung. Aku gak pernah berfikir bahwa Delon seorang Duda dan memang ketika dia cerita sangat jujur dan terus terang banget. Aku awalnya nganggap Cuma sebagai kakak aja. Dan dia pun juga mengaggapku sebagai adenya. Namun yang namanya Kakak-Adean pasti sering intens ngobrolnya. 

Ketika sering sama-sama terbuka satu sama lain. Delon menyatakan perasaannya sama aku. Dan ini butuh waktu yang berbulan-bulan juga buat Delon memberanikan ngomong ini ke aku. Sontak Dia seneng dong, karena memang Dia awalnya tertarik dengan Delon. Aku gak perduli masa lalunya karena Dia yakin semua orang memiliki masa lalu yang pahit dan berbeda-beda. Jadi Dia mulai menjalani bersama Delon. Perasaan ini aku yakin cinta karena aku benar-benar menerima dia apa adanya. Suka cita bersama, saat dia kesulitan aku ada disampingnya. Dan ini pertama kalinya dalam hidupnya diistimewakan sama Delon layaknya barang yang sangat berharga dan tidak boleh tergores. Aku merasa nyaman dan sangat nyaman dengan Delon, bahkan aku pernah terus terang bahwa aku sangat menyayanginya sampai hatinya terasa sesak sekali sama perasaan ini. Aku bahagia setiap ketemu Delon, jalan bareng sama Delon, ketawa bareng, bergandengan, sampai serasa dunia ini milik kita berdua yang lain pada ngontrak hehe :p 



Ada kejadian yang gak aku duga sebelumnya, memang dari awal pacaran sama Fauzi, Dia sama sekali gak pernah temenan di sosial media. Saat itu karena aku udah jadian sama Delon, aku jadikan foto profil dan Delon lagi berdua. Tanpa fikir panjang aku memajangnya di laman facebookku, dan aku lupa klo Revan teman Fauzi berteman dengannya. Suatu ketika, Revan komentar “Itu cowok siapa?kok bukan temen gue?”tulisnya. 




Langsung saja tanpa fikir panjang aku delete akunnya Revan. Dan beberapa hari kemudian Fauzi menghubunginya dan menanyakan siapa foto cowok di facebook itu. Aku saat itu berbohong, dan mengatakan klo Delon adalah anak temen mamanya yang dijodohin sama aku. Fauzi sempet marah dan gak terima malah mengancam ingin kerumah aku dan bilang sama orangtuaku klo dia sayang sama aku. Itu hal yang gak mungkin, jadi dengan susah payah aku merayunya dan berhasil. Awalnya aku sengaja berbohong supaya dia mau putus sama aku tapi tetap saja sulit untuk memutuskan dia. Lalu tibalah waktu anniversary hubungan aku yang ke 1 thn dengan Fauzi, dia kembali dari kerjaannya yang di luar kota. Dia meminta ketemuan denganku karena sudah rindu berbulan-bulan tidak bertemu. Ini menjadi moment yang pas untukku memutuskan Fauzi. Ya alasannya karena aku ingin menjadi satu-satunya wanita milik Delon. 

Seketika itu aku mencari alasan agar bisa putus dengan Fauzi dan ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Akhirnya Fauzi menerima semuanya dengan penyesalan. Dan aku merasa sangat bahagia dengan pilihanku untuk bersama Delon. Tetapi sampai detik ini hubunganku dengan Fauzi baik-baik saja. Kita berteman hanya saja panggilan sayang kita tetap tidak berubah yaitu “Lala&Poo”. Aku ingat, dulu Dia pernah berjanji untuk tetap dengan panggilan seperti itu sampai kapanpun walau kita udah gak sama-sama sekalipun. Akhirnya keterusan deh sampai sekarang, Cuma Delon gak tau apa-apa tentang ini. Hanya menjadi rahasia antara aku dan Fauzi.

Suatu hari, Delon ingin mengajakku kerumah Kakaknya, ya karena dia anak yatim piatu jadi dia hanya punya kakak dan adik. Dia tinggal dengan kakaknya, dan ini pertama kalinya dalam sejarah hidupku pula aku dikenalkan dengan saudara dari pasanganku. Entah kenapa aku semakin yakin keseriusan Delon karena dia mulai memperkenalkanku dengan saudara-saudaranya juga teman-temannya. Aku serasa orang paling berharga dan paling membanggakan untuknya. Aku mulai berfikiran jauh ke depan, Delon pernah bertanya, apakah aku mau jadi istrinya? Aku pun tanpa ragu menjawab, Ya. 

Banyak sekali orang-orang yang berbahagia ketika aku bersama dengan Delon. Bahkan orang yang gak aku kenal sekalipun menyangka kita adalah pasangan suami-istri, ketika mereka semua tau bahwa aku & Delon masih pacaran, mereka pun mendoakan kami untuk segera ke pelaminan. Banyak doa yang mengalir supaya kami tetep awet, dan satu per satu pula godaan datang di depan mata mereka. 

Dari mulai adik angkatnya Delon yang lain mulai menganggunya, sampai ada cewek ngakunya temen deketnya tapi ternyata pernah menjalin hubungan sama Delon. Dari sebelum ada pengganggu aku pertama kalinya pacaran sama cowok tapi gak pernah berantem ya cuma sama Delon tapi ketika cobaan itu datang mereka makin sering berantem, berdebat, saling tuduh. Tapi itu semua kita lewatin dengan mudah. Dengan menyampingkan ego mereka masing-masing untuk kebahagiaan didepan nantinya. Sampai suatu ketika dia dipindahtugaskan ke luar kota dan kita sudah jarang bertemu, ada seorang cewek ngakunya temen deketnya Delon, cewek itu entah kecewa atau marah sama Delon lalu dia mengadukan semuanya kepadaku. Cewek itu mengatakan Delon mempunyai cewek lain dibelakangku dan untuk aku selidiki gunakan akun facebook lain kata cewek ini. 



Setelah beberapa bulan aku selidiki sampai aku mencetak bukti-bukti itu dan menyimpannya, aku tidak sama sekali berubah sikapku kepada Delon. Aku menyembunyikan semua ini karena bukti yang aku temukan belum kuat. Sampai suatu saat aku udah merasa gak kuat harus menutupi kebohongan ini, aku pun mendatangi kakaknya Delon. Aku bercerita banyak tentang semua kegalauan dan kesedihanku ini. Kakaknya sangat baik sekali padaku dan dia mau mendengarkan ceritaku dengan sabar. Aku memutuskan hubunganku dengan Delon ketika dia sedang jauh dengan  menggunakan alasan lain. Lalu balikan lagi begitu seterusnya sampai empat kali dan aku merasa bukti ini sudah kuat untuk membuat Delon kalah telak denganku. 

Sampai suatu ketika, aku menyusulnya ke luar kota dan mengeluarkan semua bukti-bukti yang selama ini aku simpan rapat-rapat. Ya, sesuai dugaannya Delon kalah telak denganku. Aku tidak bisa mengelak atau beralasan lagi karena bukti itu sudah ditangan. Lalu dengan tegas aku menanyakan kebenarn bukti-bukti itu dan aku sangat yakin dengan keputusanku untuk mengakhiri hubungan ini dengan Delon. Sebelum pergi meninggalkan Delon, aku sempat bertanya dengan sadarnya, "kamu lebih milih cewek itu daripada aku? Kamu gak coba meyakinkan aku klo ini semua bohong atau buat aku tidak percaya dengan kenyataan ini." Dengan tenang Delon hanya menjawab, "Maaf aku memang salah". 

Kata-kata singkat namun perih buatku. Lalu aku dengan tegas mengatakan, "Jangan pernah menghubungiku lagi, atau anggap kita tidak pernah saling kenal." Lalu aku pun bergegas meninggalkan Delon sendirian. Sepanjang perjalanan pulang aku terus diam bahkan tangisanku memecah kala di bus yang aku tumpangi terdengar musik dari dvd dalam bus yang menyanyikan lagu kerispatih "Mengenangmu" dan "Sebentuk hati buat kekasih". 

"Bila kau bukanlah cinta sejati
Mungkin aku takkan pernah mengerti
Hati yang tulus setia yang indah
Dan semua yang terjadi antara kita
Maaf untuk semua cara yang salah
Itu hanya ingin ku membuktikan
Tiada yang lain dalam hidupku
Sungguh tak ada maksud
Tuk menyakitimu
Sebentuk hatiku buat kekasihku
Mengiring rinduku yang selalu untuknya
Memang tak selalu ada yang terbaik
Dari diri ini dan juga dirinya
Namun ku yakin cinta ini tak kan pernah salah"
Kata per kata aku hayatin banget seakan-akan itu kata-kata yang terlontar dari bibirnya untuk aku yang memang disakiti olehnya. Banjir sudah air mataku ini bahkan juga lagunya Ungu "Demi waktu". Yang kini semua lagu-lagu itu, baru ku tau judul lagunya. Aku tidak perduli orang-orang dalam bus melihatku menangis karena saat itu aku sudah tidak bisa menahan perasaanku kala itu. Sangat sangat menyakitkan sebenernya harus menahan rasa yang seharusnya rindu, lama tak berjumpa akhirnya harus kandas 2 tahun berakhir. Aku duduk didekat jendela, terus saja aku menatap jendela dan jalanan yang berlalu lalang dihadapanku. Benar-benar perih sekali sakitnya sampai aku gak sanggup melihat temanku yang sedari di terminal ada di sebelahku, bahkan untuk sekedar berbicara sepatah kata pun bibirku ini sulit sekali. Hingga sepanjang perjalanan hanya terus ku tangisi kemalangan diriku sampai bus ini melaju ke tempat tujuanku.



Pertama kalinya aku selalu merindukan seseorang seperti Delon, pertama kalinya aku sangat bahagia kala mengingat Dia, pertama kalinya cintaku tidak pernah habis dan terus bertambah setiap harinya, pertama kalinya aku tidak pernah bosan berada disisinya, pertama kalinya pula aku merasakan kehangatan ketika berada dipelukannya, sangat nyaman dan tidak ingin lepas. Tapi semua itu harus dipaksakan hilang dari hatiku karena Delon begitu jahat terhadapku yang begitu mencintainya. Ini yang terlama dan paling tersayang namun menyakitkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar