Rabu, 31 Agustus 2016

Kisah Awalku Dengan Si Nomer Satu




Cinta itu kayak bunga, bikin seneng kalo diliat dan bikin kamu pingin milikin dia seutuhnya

Queen Fia
2008


Hallo semua, namaku Shina. Shina Putri Ankara, orang lain biasa memanggilku Shina. Kata orang namaku unik, kata orangtuaku namaku ini terinspirasi dari artis cilik yang namanya lagi melambung dijagat hiburan. Aku anak kedua dari tiga bersaudara, Ayahku seorang karyawan swasta di Jakarta sedangkan ibuku hanya Ibu Rumah Tangga yang sehari-hari membimbing dan merawat keluarganya dengan penuh kasih sayang.

Aku anak tercantik kedua di rumah setelah Ibuku. Yups, aku anak perempuan satu-satunya. Kakak dan Adikku laki-laki. Itulah mengapa teman-temanku mengenaliku sebagai perempuan yang tomboi, mandiri, dan juga punya sisi lembutnya. Aku dibesarkan di Jakarta Selatan tepatnya di daerah Slipi. Saat itu suasana Slipi belum seramai sekarang. Terkadang untuk sampai di rumahku dari sekolah cuma butuh waktu 15 menit jika menggunakan motor, kalo angkot ya kalian tau sendiri lah berapa lama macetnya.

Di Sekolah aku termasuk anak yang rajin, gak terlalu pinter-pinter amat..ya lumayanlah nilaiku untuk bisa masuk ke Perguruan Tinggi. Saat ini aku bersekolah di sekolah Negeri di Jakarta Selatan. Aku kelas 1 SMA pada tahun 2008, teman-temanku gak terlalu banyak karena aku sulit akrab dengan orang-orang yang punya jiwa selebritas. Kalian taulah anak sekolah pada saat itu selalu geng-geng an dan geng paling cantik lah yang terkenal. Tapi itu tidak merubah semangatku untuk tetap eksis di sekolah. Aku cukup memiliki teman-teman baikku yang selalu solid. Ada Ines, Amel, Tika, Selli, Caca, dan Vira. Mereka selalu mendukung setiap keputusan yang aku ambil juga tidak lupa selalu mensupportku dikala aku dirundung masalah.

Malem-malem aku gak bisa tidur, tiba-tiba kepikiran pingin buat kisah yang gak pernah dilupain dalam hidupku. Mungkin akan jadi sejarah yang bakal diceritain ke anak cucuku nantinya…Well, kisahku dengan si nomer satu ini berawal ketika aku masih di bangku sekolah. Masa-masa dimana kita sudah tumbuh remaja dan sedang mencari jati diri kita sebenernya. Bukan dicari sih lebih tepatnya memulai kisah baru dengan berbagai pengalaman yang akan kita alami nantinya.

Pagi itu di sekolah sangat membosankan, guru-guru pada siang itu lagi pada rapat bersama kepala sekolah di aula belakang sekolah. Jadi gak kebayang kan berisiknya temen-temen sekelasku kaya apa. Pasar kalah deh, karena kita semua gak ada kerjaan sama sekali. Jadi masing-masing punya kesibukan sendiri. Ada yang mojok di belakang kelas, ada yang memutuskan ke kantin, ada juga yang main hp serta bersenda gurau sama temen-temen se gengnya. Gak mau kalah akhirnya aku pun ikut nimbrung sama temen-temen terdekatku yang pada saat itu lagi asik ngobrolin pacarnya masing-masing. Kebayang kan gimana betenya aku, secara saat itu aku belum pernah pacaran atau bahkan punya gebetan. Di sela-sela aku bengong, salah satu temanku si Ines tiba-tiba ngomong sama aku bahwa dia sama pacarnya punya rencana buat kasih surprise ke aku. Si Bimo pacarnya Ines ini punya temen yang bernasib sama denganku, ya dia juga jomblo. Entah kenapa pada saat itu kaum jomblo bener-bener di bully abis-abisan deh cuma gara-gara gak punya pacar. Nah balik lagi ke Ines sama Bimo. Mereka udah pacaran lama sekitar 4 tahunan deh. Mereka termasuk pasangan yang unik, temanku Ines ini orangnya imut, bertubuh pendek, kecil, mungil dengan rambut model terbaru yang mirip Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta dan kalo jalan suka miring-miring gitu haha. Aku kalo ngebayangin si Ines lagi jalan jadi pingin ketawa-ketawa sendiri. Ups, maaf ya nes aku bercanda lho. Berawal dari keluh-kesahku yang emang kemana-kemana selalu sendiri dan karena sampai detik ini aku masih betah jomblo. Dibilang betah si gak juga pada waktu itu, karena emang keadaannya aja yang membuat aku harus sendiri. Apalagi aku dibesarkan dari keluarga yang cukup agamis, yang orangtuaku gak memperbolehkan anak-anaknya untuk pacaran. Sebenernya sih bagus ya tapi karena saat itu aku gak sepaham dan tidak ada jawaban kenapa gak boleh. Jadi aku tumbuh jadi anak yang sedikit memberontak. Kalian yang baca ini jangan tiru perbuatan buruk aku ya. 

Lanjut ke Ines dan Bimo. Mereka sepakat mau ngejodohin aku sama temennya Bimo..Kebetulan temennya itu juga lagi jomblo dan lagi nyari tambatan hatinya…Nah, kebetulan cuma aku yang cuma berstatus jomblo di antara The Gengs, yup aku lah yang jadi sasaran mak comblang mereka..Nama cowok itu Bagas, dia itu temen deket alias temen mainnya Bimo..Katanya sih rumahnya deketan gitu..



Pada hari Sabtu malam Minggu, tibalah waktu yang aku, Ines, dan Bimo sepakat untuk bertemu. Saat itu aku mengajak Tika untuk menemaniku ketemuan sama si Bagas itu. Yang nantinya kita akan nge-date gitu lah. Malam itu sebenernya habis ujan deras, tapi emang dasar akunya yang nekat jadi malam itu aku terjang hujan rintik-rintik itu berdua dengan Tika menggunakan jasa tukang ojek. Perjalananku gak jauh, hanya berbeda blok aja sama rumahnya Ines. Karena sebelumnya aku janjian bertemu di dekat rumahnya Ines. Perkenalan antara aku sama Bagas berlangsung alot. Karena aku baru pertama kali kenalan sama cowok yang akan dijodohin sama temenku ini..Dibilang tertarik sih gak juga. Karena niatanku itu tuh cuma pingin punya pacar udah gitu doang..Ya karena aku udah bosen liat temen-temen pada pamer pacar barunya..Dan juga aku pingin ngerasain gimana sih pacaran itu..Ternyata setelah jalan bareng, ngobrol bareng..Ternyata emang gak ada istimewanya, aku mutusin buat jadi jomblo lagi..



Ya, aku putusin si Bagas itu, kembalilah aku berjomblo lagi..Ternyata pacaran yang emang gak punya niatan buat suka sama seseorang, hambar ya rasanya..Tapi di satu sisi aku punya pengalaman, yups bisa punya pacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar